Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Minimum Viable Product - MVP

Katanya pengen jadi CEO StartUp, tapi gaktau tentang konsep-konsep Apa Itu Minimum Viable Product - MVP. Ketika kita ingin membuat suatu produk aplikasi digital tentu saja kita perlu melakukan riset, mempersiapkan kebutuhan pelangggan dan sebagainya. Berikut ini adalah pembahasan tentang Minimum Viable Product - MVP.

Apa Itu Minimum Viable Product - MVP

Pembahasan Tentang Minimum Viable Product - MVP

Sebenernya pembahasan mengenai Minimum Viable Product - MVP dan teman-teman nya itu cukup kompleks, tapi coba kita bahas dulu untuk kulit luar nya ya.

Daftar Isi:
  • Penjelasan Minimum Viable Product
  • Tujuan Minimum Viable Product 
  • Manfaat Minimum Viable Product 
  • Contoh Minimum Viable Product 
  • Kesimpulan
  • FAQ tentang Minimum Viable Product

Penjelasan Minimum Viable Product - MVP

Yang pertama ini tentang MVP, tapi bukan main game ya. wkwk.

Jadi gini ketika ingin launching produk baru banyak hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah melihat kebutuhan pengguna atau masyarakat. Bagaimana kita ingin membuat produk yang user friendly, dengan design dan kebutuhan yang baik kalau tidak melakukan riset kebutuhan pengguna dahulu?

Kalau kita asal buat-buat aja nanti nya bakal boncos deh udah kebanyakan uang yang keluar, bayar ini bayar itu tapi gada yang pakai produk atau aplikasi kita.

MVP adalah versi produk dengan fitur minimum yang cukup untuk menyelesaikan masalah pengguna dan memberikan nilai inti. MVP memungkinkan startup untuk memvalidasi ide mereka, mendapatkan feedback dari pengguna, dan belajar tentang pasar dengan cepat dan hemat biaya.

Seperti yang dituliskan pada artikel curiosum bahwa produk minimum yang layak harus mempertimbangkan fungsi yang paling penting, oleh karena itu segala sesuatu kecuali fungsi utama harus dibatasi dalam versi dasar untuk mengecualikan variabel dalam proses menganalisis kebutuhan pengguna.  

Inti nya MVP ini supaya produk kita walaupun dengan fitur dasar tapi itu menarik dan dapat menyelesaikan masalah pengguna, gitu.

GOJEK Pas pertama kali dibentuk sekitar tahun 2010, Gojek cuma fokus pada layanan minimal, yaitu ojek online dengan sistem call-center. Inilah yang menjadi MVP Gojek. Setelah melihat reaksi dan permintaan pasar, Gojek merilis aplikasi sebagai MMR pada tahun 2015 dan mulai merambah ke layanan lain, kayak pesan-antar makanan, layanan tiket, beli pulsa, hingga e-wallet yang bernama Gopay.

Tapi untuk sampai ke tahap itu GOJEK ini mendapatkan banyak Feedback tentu nya, dari feedback bisa dijadikan acuan untuk menyempurnakan produk dan menghasilkan produk sampai sekarang.

Tujuan Minimum Viable Product - MVP

Dari penjelasan diatas mengenai Minimum Viable Product (MVP) tentu terdapat tujuan dari tahap MVP tersebut, berikut ini merupakan tujuan dari MVP.

1.  Launching Produk Di Awal

Startup tentu saja harus bergerak cepat dan efisien setelah melihat apa kebutuhan pengguna, oleh karena itu bisa saja untuk dapat meluncurkan produk di awal. Setelah itu pengguna dapat menggunakan dan kita dapat menerima feedback.

2. Menguji asumsi tentang kebutuhan dan keinginan pengguna

Setelah me-launching produk dan digunakan oleh pengguna, tentu saja nanti nya akan dapat banyak komentar atau feedback yang nyata dari pengguna.

3. Mendapatkan feedback dari pengguna awal

Dengan mendapatkan feedback yang nyata dari pengguna, kita dapat melakukan tindakan lebih lanjut untuk menyempurnakan produk aplikasi kita.

4. Mempercepat proses pengembangan produk

Setelah mendapatkan feedback dari pengguna kita dapat melanjutkan pembuatan produk aplikasi sesuai yang di butuhkan oleh pengguna.

5. Meminimalkan risiko kegagalan

Risiko memang tidak bisa dihindari. Namun, kamu bisa meminimalkan risiko tersebut dengan membuat minimum viable product. Hanya dengan membuat fitur-fitur dasar pada produkmu, kamu bisa memahami perilaku dan harapan pengguna.

Jadi, kamu bisa menyempurnakannya kembali pada produk akhirmu.

Manfaat Minimum Viable Product - MVP

1. Validasi Ide Produk:

MVP membantu kita untuk memvalidasi ide produk dengan efisien. Dengan meluncurkan MVP, kita dapat mengetahui apakah orang-orang benar-benar tertarik dengan produk kita dan apakah produk kita menyelesaikan masalah yang nyata.

2. Mempercepat Feedback Pengguna:

MVP memungkinkan Anda mendapatkan feedback dari pengguna sejak dini. Feedback ini sangat penting untuk menyempurnakan produk Anda dan membuatnya lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

3. Menghemat Waktu dan Biaya:

Membangun produk lengkap membutuhkan waktu dan biaya yang besar. MVP membantu Anda menghemat waktu dan biaya dengan fokus pada fitur-fitur yang paling penting.

4. Mengurangi Risiko Kegagalan:

Meluncurkan MVP membantu Anda mengurangi risiko kegagalan produk. Dengan memvalidasi ide Anda dan mendapatkan feedback dari pengguna, Anda dapat meningkatkan peluang untuk sukses.

5. Meningkatkan Peluang Pendanaan:

Investor lebih tertarik pada startup yang memiliki bukti bahwa produk mereka dapat diterima pasar. MVP dapat membantu Anda menarik pendanaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk Anda lebih lanjut.

Contoh Minimum Viable Product

MVP Contoh
Contoh MVP dari MySkill Id

Dari gambar diatas merupakan contoh sederhana dari pengembangan MVP, dimulai dari membuat skateboard, kemudian skuter, sepeda, motor, mobil kecik, mobil agak besar dan seterusnya, hal tersebut bisa di dapatkan dari feedback pengguna dan disempurnakan dikemudian hari.

1. Contoh Facemash to Facebook

Contoh paling terkenal dari produk minimum yang layak diubah menjadi produk lengkap adalah facebook. Facemash - karena itulah nama aplikasi pertama dari mark zuckerberg, adalah semacam kumpulan pelajar harvard yang mengumpulkan suka berdasarkan tertarik atau tidak.

Facemash memungkinkan pengguna menilai dua siswi dan menunjukkan mana di antara mereka yang lebih menarik.

Karena penggunaan foto secara ilegal dan insentif evaluasi yang dipertanyakan secara moral, domain tersebut segera ditutup oleh pemerintahan Harvard dan Zuckerberg diancam akan dikeluarkan.

Meski demikian, hal itu membuatnya berpikir bahwa konsep mengungkapkan perasaan diperlukan dan harus disampaikan untuk memuaskan pengguna. fungsi "suka" sekarang menjadi inti operasi facebook, tetapi semuanya dimulai dengan mvp sederhana.

2. Contoh GOJEK

Gojek saat pertama kali untuk menerima orderan yaitu melalui telepon dan kemudian pesanan tersebut disampaikan kepada mitra mereka secara manual. 

Pada saat itu Gojek mungkin tidak perlu memikirkan Go-Food saat mereka membangun Go-Ride di awal ekspansi aplikasi mereka. Fitur tersebut bisa dihadirkan seiring waktu dan kebutuhan user di masa mendatang, tetapi sebagai startup kecil kita tidak bisa membagi resource kita ke banyak hal karena menyelesaikan masalah yang dibutuhkan banyak orang jauh lebih krusial dibandingkan hal lainnya.

Kesimpulan

MVP adalah alat yang berharga bagi startup yang ingin memvalidasi ide mereka, mendapatkan feedback dari pengguna, dan meluncurkan produk yang sukses. MVP membantu Anda menghemat waktu dan biaya, mengurangi risiko kegagalan, dan meningkatkan peluang pendanaan.

FAQ Minimum Viable Product 

1. Apakah semua startup harus menggunakan MVP?

Mungkin Tidak semua startup harus menggunakan MVP. Jika Anda sudah yakin dengan ide Anda dan memiliki sumber daya yang cukup, Anda dapat langsung meluncurkan produk yang lengkap.

2. Bagaimana cara menentukan fitur-fitur untuk MVP?

Fitur-fitur untuk MVP harus dipilih berdasarkan kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis Anda. Anda harus fokus pada fitur-fitur yang paling penting untuk menyelesaikan masalah pengguna dan memberikan nilai inti.

3. Kapan waktu yang tepat untuk meluncurkan MVP?

Waktu yang tepat untuk meluncurkan MVP adalah ketika Anda memiliki cukup informasi untuk memvalidasi ide Anda dan mendapatkan feedback dari pengguna. Anda tidak perlu menunggu sampai produk Anda sempurna.

4. Bagaimana cara mendapatkan feedback pengguna untuk MVP?

Anda dapat mendapatkan feedback pengguna untuk MVP dengan berbagai cara, seperti survei, interview, dan usability testing.

5. Apa yang harus dilakukan setelah meluncurkan MVP?

Setelah meluncurkan MVP, Anda harus terus memantau feedback pengguna dan menggunakannya untuk menyempurnakan produk Anda. Anda juga harus terus belajar tentang pasar dan mencari peluang untuk mengembangkan bisnis Anda.

Referensi : 

Terimakasih kepada Kakak Glints dan Kakak Curiosum untuk pembelajaran tentang Minimum Viable Product.

Post a Comment for "Apa Itu Minimum Viable Product - MVP"